Jakarta –
Bakal calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bicara soal permasalahan sistem ekonomi yang terjadi saat ini. Prabowo menyinggung soal trickle down economics atau ekonomi menetes ke bawah.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat bicara dalam Seminar Kebangsaan Bersama Guru Besar, Rektor dan Cendekiawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2023). Prabowo awalnya bicara soal orang-orang Indonesia yang diajarkan untuk selalu bersifat baik sejak usia muda oleh orang tuanya masing-masing.
Prabowo kemudian menyinggung ada paham ekonomi yang mengajarkan agar manusia bersikap tamak demi kekayaan. Dia menyebutnya aliran kapitalisme neoliberal.
“Filosofi itu mengajarkan greed is good, keserakahan adalah baik. Itu ajaran mereka, yang penting ada pertumbuhan,” ujar Prabowo.
“Bahwa growth itu dikuasai, nggak apa-apa, biar yang kaya raya 1 persen, nanti lama-lama akan menetes ke bawah. Itu namanya trickle down economics,” sambungnya.
Prabowo mengatakan aliran tersebut mengajarkan orang-orang miskin hanya perlu menunggu tetesan ekonomi dari yang kaya. Masalahnya, kata Prabowo, orang-orang miskin keburu mati sebelum mendapat tetesan kekayaan.
“Jadi kamu yang miskin di bawah ini nggak apa-apa miskin ya, kamu tunggu aja tetesan ke bawah. Masalahnya, netesnya itu begitu sampai di bawah kita semua sudah mati,” ujarnya.
Prabowo mengatakan tokoh-tokoh barat kini menyadari bahwa trickle down economics tersebut tidak akan berhasil. Dia mengatakan negara-negara barat justru mulai meninggalkan paham tersebut.
“Bahkan Presiden Amerika Serikat saja, Joe Biden, mengatakan, mana slide-nya ini? Ya, itu ada ya, Joe Biden, Presiden Amerika (bilang) ‘here’s the simple truth’, ini kebenaran yang sangat sederhana, ‘trickle down economics it has never work’, ekonomi menetes ke bawah tidak pernah berhasil,” ucapnya.
(haf/haf)
Sumber news.detik.com