Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga emas hari ini, Senin (6/11/2023), berpotensi mengalami peningkatan karena sinyal bullish secara teknikal mulai menyala.
Tim riset MIFX menyatakan harga emas turun US$13,38 sepanjang pekan lalu ke US$1.992,65 per troy ons. Mereka berpendapat penurunan tersebut memutus tren kenaikan selama tiga pekan beruntun. Pasalnya, aksi profit taking membuat harga emas turun setelah sempat menembus ke atas level psikologis US$2.000 per troy ons.
“Aksi profit taking terlihat jelas melihat indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang anjlok hingga ke 104,669 yang merupakan level terendah sejak 20 September lalu. Indeks dolar AS dan Gold memiliki korelasi negatif ketika indeks dolar AS turun maka Gold biasanya cenderung naik,” tulis tim riset, pada Senin (6/11/2023).
Berdasarkan pergerakan harga emas akhir-akhir ini, tercatat bahwa pada perdagangan Kamis (2/11/2023), harga emas di pasar spot berhasil menguat sebesar 0,17% dan ditutup pada posisi US$ 1.985,51 per troy ons. Namun, pada hari Jumat (3/11/2023) pukul 06:16 WIB, harga emas mengalami pelemahan sebesar 0,05% dan berada di posisi US$ 1.984,49.
Sementara itu, Analis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan harga emas dunia mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
“Para investor diperingatkan untuk tetap memantau perkembangan pasar, terutama dalam menghadapi pengumuman berita ekonomi yang dapat memengaruhi harga emas dan aset investasi lainnya. Perubahan kondisi ekonomi global dapat memberikan peluang dan tantangan bagi para investor untuk mengelola portofolio mereka dengan bijak. Teruslah mengikuti perkembangan harga emas dunia untuk memperoleh informasi terkini yang dapat membantu Anda dalam pengambilan keputusan investasi,” pungkasnya.
Sumber m.bisnis.com