Aksinya Viral, Kades ‘Sultan’ di Majalengka Ngaku Dilamar Parpol

Majalengka – Nama Kepala Desa Kawunghilir, Cigasong, Majalengka, Yosa Novita atau Kades ‘Sultan’ semakin dikenal masyarakat karena kerap melakukan aksi sosial. Salah satu gebrakannya yang sukses membetot perhatian publik, yakni program pinjaman uang tanpa bunga.

Dari kantong pribadinya ia menganggarkan uang sebesar Rp200 juta untuk program tersebut. Program ini ia canangkan untuk menumpas aktivitas rentenir di desanya.

Melalui program tersebut, nama Yosa mulai dikenal publik. Kepopuleran Yosa nampak menarik minat sejumlah Partai Politik (Parpol) untuk meminangnya.

Yosa tak menampik menjelang Pemilu 2024 banyak Parpol yang ‘melamar’ dirinya dengan menjanjikan sejumlah tawaran. Yosa enggan mau menyebutkan Parpol apa saja yang sudah mendekati dirinya. Namun Yosa mengaku, dirinya tidak minat untuk berkiprah di politik.

“Yang nawarin mah banyak. Ada lah, tawaran untuk jadi dewan atau apa lah. Tapi saya enggak mau lah urusan politik,” kata Yosa kepada detikJabar, Rabu (8/11/2023).

Yosa tidak ingin memikirkan terlalu jauh tujuannya kedepan. Ia hanya merasa cukup bahagia dengan kondisinya saat ini menjadi kepala desa.

“Enggak ada banget niatan. Saya tidak ada niatan nyalon dewan, nyalon bupati, gak ada. Saya mah udah bahagia gini aja (jadi kepala desa). Udah bahagia mau ngapain lagi,” ujar Yosa.

“Lain orang, lain niat. Saya tidak ada niatan untuk menuju ke sana. Saya mah bagaimana Gusti Allah aja ke depannya, kan kita tidak tahu jalan hidup orang kedepannya bagaimana,” sambungnya.

Aksi-aksi sosial yang selama ini Yosa lakukan untuk warganya bukan untuk tujuan tertentu. Menurutnya, gebrakan tersebut murni demi membahagiakan warganya dan hanya untuk mencari ladang ibadah.

“Alasannya hidup saya pengin bahagia, apa lagi yang harus dicari?. Saya sekarang mah fokusnya ngumpulin pahala buat di akhirat. Suatu saat kita kan bakal meninggal, itu kan yang kita bawa (pahala), bukan harta tapi pahala,” ucap dia.

Ragam Aksi Kades Sultan

Selain mempunyai program pinjaman uang tanpa bunga, Yosa juga mempunyai program ‘Anti Kelaparan’. Ia meluncurkan program pinjaman beras untuk warganya.

Program yang diluncurkan pada 18 Januari 2023 itu, digagas atas dasar keprihatinannya dalam menghadapi musim paceklik di Desa Kawunghilir. Musim paceklik adalah musim dimana petani belum bisa panen sedangkan stok beras mulai menipis.

“Program peminjaman beras kepada warga Desa Kawunghilir, karena saya prihatin. Saat ini musim paceklik, dan harga beras di pasaran juga mahal,” ujar dia.

Seperti program sebelumnya, program peminjaman beras ini juga digelontorkan dari kantong pribadinya. Untuk program ini, Yosa menyediakan stok beras sebanyak 1,5 ton untuk warga Kawunghilir. Beras yang disediakannya pun merupakan jenis beras yang berkualitas.

“Jadi saya meminjamkan beras dengan harganya per kilo Rp 12.000 karena yang Rp 300 rupiahnya saya subsidi buat bekal saya itu mah di akhirat nantinya. Jadi pembelian dari pabrik itu Rp 12.300 yang beras bagus,” ucap dia.

Selain gemar membuat program jasa peminjaman, Yosa juga gemar berbagi. Yosa mempunyai program berbagi beras setiap menjelang Munggahan atau menjelang Ramadan. Aksi ini juga sudah diluncurkan sejak mulai menjabat jadi Kades pada 2021 lalu.

Aksinya ini, kata Yosa, diharapkan agar warganya bisa fokus menjalankan ibadah puasa dengan khidmat, tanpa khawatir kekurangan stok bahan kebutuhan dapur. “Alhamdulillah, (program bagi-bagi beras jelang Ramadan) ini sudah kedua kali selama saya menjabat sebagai Kepala Desa,” kata Yosa.

Beras gratis itu merupakan hasil garapan sawah bengkok atau sawah milik desa. Hasil garapan sawah bengkok yang seharusnya untuk ‘jatah’ kepala desa, tetapi Yosa memilih membagikannya secara gratis kepada warga Kawunghilir.

“Kebetulan karena ini sudah musim panen tiba dan sudah digiling, jadi sekalian menyerahkan hasil beras dari (sawah) bengkok saya secara pribadi,” ujar Yosa.

Disampaikan Yosa, beras gratis tersebut dibagikan kepada seluruh warga Kawunghilir. Sebanyak 5 kilogram beras dicanangkan untuk per kepala keluarga.

“Semuanya dapat (beras gratis), nggak ada kategori apapun, pokoknya semua warga Kawunghilir aja. Dapetnya 5 kilo per kepala keluarga, disini ada 360 KK (Kepala Keluarga)” ucap dia.

Program bagi-bagi beras juga, kata Yosa, tak hanya dilakukan setiap menjelang bulan Ramadan. Program ini juga kerap dilakukan setiap memasuki musim panen.

“Nggak setiap menjelang Ramadan aja sih. Hasil sawah bengkok saya memang selalu dibagikan ke warga,” jelas dia.

Tak sampai sana, Yosa juga gemar membuat program-program bersifat sosial, mulai dari makan bersama warga setiap hari Jumat, rutin membagikan makanan siap santap kepada lansia hingga memberikan honor pribadinya untuk RT, RW, Guru Kober, Guru madrasah dan hansip.

Bahkan informasi yang diterima detikJabar, Yosa juga pernah merehab rumah warga yang hampir roboh dari kantong pribadinya. Selain itu, ia juga pernah meng-kursus-kan secara gratis kepada 30 anak-anak di desanya untuk belajar Ilmu Teknologi (IT).

“Saya juga udah menyumbangkan ambulance buat warga, terus membikin pembakaran sampah dengan uang pribadi biar lingkungan bersih, karena tidak boleh bakar sampah sembarangan itu akan merusak polusi udara dan ozon,” ucap dia.

(yum/yum)

Sumber www.detik.com