PALOPO, KOMPAS.com – Anggota polisi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang videonya viral di media sosial angkat bicara. Diketahui, polisi dalam video tersebut merupakan anggota Polres Palopo bernama Bripka Novrianto.
Bripka Novrianto mengatakan peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Sabtu (11/11/2023) di Jalan La’ Saktia Radja, Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
Saat itu Bripka Novrianto mendapat kabar akan diadakan pertemuan di Kantor Lurah Lebang terkait pelemparan batu terhadap rumahnya dan milik warga lain.
Terduga pelaku pelemparan itu adalah Febri dan rekan-rekannya, warga Jalan La’satia Radja Kilometer 03 Lebang, Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
“Saya berinisiatif menunggu saudara Febri yang akan melintas tepat depan rumah saya. Ketika sedang menunggu, saya meminta kepada istri untuk mengambilkan senjata organik Polri yang berada di dalam rumah sebagai alat untuk menjaga diri. Sebab, Febri bersama ayahnya Saudara Otniel akan bertindak anarkis,” kata Novrianto, dalam rilisnya, Minggu (12/11/2023).
Lanjut Novrianto, dugaan itu diperkuat lantaran sebelumnya kedua orang tersebut tidak bersimpati kepadanya karena pernah menangkap adik Febri, yakni Felix atas kasus penganiayaan salah satu warga Lebang.
Tidak lama berselang, Novrianto bertemu dengan kedua orang tersebut dan mencegatnya. Setelah itu, Novrianto langsung menarik kerah baju Febri sambil bertanya alasan melempari rumahnya pada bulan Oktober tahun 2021 lalu.
“Dan saat itu, saya tidak mengarahkan senjata ke Febri dan orangtuanya. Senjata itu murni untuk berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya aksi anarkis dari yang bersangkutan,” ucap Novrianto.
Dia mengatakan, orangtua Febri tidak terima dengan tindakan maupun perkataan yang dilontarkannnya. Sehingga orangtua Febri berusaha melerai sambil merekam tindakannya yang saat itu memegang senjata api organik Polri.
“Setelah kejadian tersebut, saya menyampaikan kepada istri untuk menelpon piket Siaga Polres Palopo agar segera merapat untuk mengamankan Febri ke Mapolres Palopo,” ujar Novrianto.
“Namun karena jarak yang cukup jauh, yang tiba lebih awal adalah Kapolsubsektor Wara Barat Ipda Makmur Laguna dan langsung membawanya ke Kantor Lurah Lebang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” sambung Novrianto.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi berharap berita tersebut tidak dibesar-besarkan. Sebab, dikhawatirkan terdapat oknum -oknum yang mencoba menggiring opini dengan memberikan narasi-narasi dan tanggapan yang negatif.
Sehingga dapat memperkeruh suasana dan mendeskriditkan kejadian yang sebenarnya.
“Mari kita pahami video tersebut sesuai dengan logika dan kondisi yang sebenarnya. Sehingga tidak menjadi berita hoaks atau ujaran kebencian yang nantinya dapat menurunkan citra Polri,” tutur Supriadi.
Sebelumnya diberitakan sebuah video beredar di media sosial dan WhatsApp tentang anggota polisi di Palopo, Sulawesi Selatan, berdiri di jalan sambil memegang seorang warga dengan membawa sepucuk senjata api jenis pistol revolver.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik tersebut, oknum polisi mengenakan pakaian kaus bertuliskan Bareskrim dan terlibat cekcok sambil memegang kerah baju salah satu warga. Sementara tangan kanannya memegang senjata api.
Selain itu, dalam video tersebut, terdengar oknum polisi marah karena rumahnya dilempari batu oleh anak dari warga yang cekcok dengannya.
Kapolres Palopo AKBP Safi’i Nafsikin membenarkan oknum tadi adalah anggotanya yang bertugas di Polres Palopo.
“Iya anggota Polres. Nanti kami tegur dan lakukan pembinaan,” kata Safi’i Nafsikin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (12/11/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sumber amp.kompas.com