REMBANG – Kehadiran para tokoh ke ndalem KH Mustofa Bisri dibarengi dengan kemunculan pamflet dengan keterangan “Majelis Permusyawaratan Rembang” (MPR). Pihak keluarga mengaku tak menahu soal acara tersebut.
Gambar pamflet tersebut tersebar melalui pesan berantai. Di dalamnya memuat kalimat “Majelis Permusyawaratan Rembang” dan sejumlah nama tokoh, seoerti Gus Mus, Goenawan Muhammad, dan Sinta Nuriyah Wahid. Bahkan, informasi yang beredar menyebutkan akan ada pernyataan tentang pandangan mengenai situasi politik.
Di bawah gambar tersebut juga dituliskan keterangan konfrensi pers. Kemarin pagi, di sekitar Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang para awak media berkumpul.
Sampai dengan pukul 10.00, masih belum nampak tamu yang hadir. Pintu ndalem Gus Mus juga nampak tertutup.
Kabar tentang acara pertemuan “MPR” sebagaimana yang dicantumkan di pamflet itu dibantah oleh keluarga Gus Mus. Menantu Gus Mus, Wahyu Salvana menegaskan bahwa di ndalem tidak ada agenda acara khusus, namun hanya sebatas sowan biasa.
“Sowan layaknya tamu-tamu biasa. Kebetulan abah punya waktu kosomgnya hari ini,” katanya.
Gus Mus, lanjut Wahyu Salvana, tidak pernah mengundang dan membuat acara sebagaimana yang tercantum dalam pamflet. Kata dia, Gus Mus juga sempat kaget setelah mengetahi pamflet tersebut.
“Kalau gambar itu sudah tersebar jauh-jauh hari, abah (Gus Mus, Red) pun tidak mungkin berkenan. Itu (acara MPR) bukan kami yang bikin,” katanya.
Ia meminta, dalam hal ini agar bisa berpikir jernih dan pihak Gus Mus tidak disangkut pautkan dengan politik.
“Jangan sampai memframing Gus Mus bikin acara seperti ini. Kami di sini tidak pernah membahas Pilpres. Bahkan dilingkungan keluarga tidak pernah ada perintah nyoblos ini. Di rumah ini merdeka menentukan pilihannya,” tegasnya.
Sekitar pukul 10.30, para rombongan para tokoh pun hadir. Diantaranya ada Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin, Sastrawan Goenawan Muhammad, Romo Beny Soesetyo, dan Omie Komariah.
Di depan ndalem, rombongan disambut oleh Wahyu Salvana.
Setelah itu langsung masuk dan pertemuan berlangsung tertutup sekitar 1,5 jam. Selanjutnya, keterangan kepada awak media tentang pertemuan tersebut dilaksanakan di tempat terpisah. Tidak berada di lingkungan pondok.
Goenawan Muhammad saat memberikan keterangan menyampaikan, kunjungan ke Gus Mus kemarin untuk sowan dan berbagi rasa. Menurutnya, saat ini terdapat banyak kebohongan. “Karena kesetiaan bisa dibeli, kedudukan bisa dibeli. Menjelang pemilihan presiden menurut saya makin mencemaskan,” jelasnya.
Sumber radarkudus.jawapos.com