Kata Pengusaha Ritel soal Dampak Boikot Produk Terkait Israel

Jakarta

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey buka suara soal ramainya ajakan untuk memboikot produk-produk global yang disebut pro Israel. Menurutnya, isu itu belum berpengaruh terhadap berbagai toko ritel Indonesia.

“Boikot produk itu sampai sekarang belum berpengaruh,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (13/11/2023).

Roy menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan dari anggota-anggota Aprindo soal dampak boikot. Isu boikot produk juga belum berdampak ke penjualan produk.

“Belum ada perubahan apapun dalam hal transaksi dan pembelian. Sampai hari ini belum ada perubahan dan laporan dari anggota Aprindo,” jelasnya.

Kendati demikian, Roy mengatakan pihaknya berharap bahwa isu tersebut tidak akan berdampak signifikan bagi ritel modern.

Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk memiliki pendapat soal isu itu. Namun, Roy berharap masyarakat bisa cerdas untuk memisahkan antara konflik geopolitik dan kebutuhan masyarakat. Sebab, berbagai produk global sebenarnya juga hadir untuk memenuhi kebutuhan publik.

“Saya yakin masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas untuk membedakan mana yang geopolitik dan kebutuhan sehari-hari. Apalagi informasi berita boikot itu belum bisa dipastikan asal beredarnya. Beritanya sulit dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Sebelumnya, serangan Israel ke Gaza berimbas pada gerakan boikot kepada produk-produk pro Israel. Produk yang menjadi sasaran adalah yang diproduksi perusahaan asal Israel maupun perusahaan yang dianggap pro Israel.

Dalam berita yang dikutip dari Reuters, Parlemen Turki memboikot produk Coca-Cola dan Nestle. Sedangkan dilansir AFP, masyarakat Bahrain juga menghindari produk-produk yang diduga mendukung Israel, seperti McDonald’s, KFC, dan Starbucks.

Pada berita lain dari themedialine.org, kampanye boikot Israel di Yordania menyasar lebih luas, yakni produk asal AS, Inggris, dan Prancis. Selain produk di atas, ada juga Pizza Hut yang turut diboikot.

(ara/ara)

Sumber finance.detik.com